Bangkinang Kota, – Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Hambali, SE.MBA.MH, memimpin rapat kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kampar dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau. Rabu (15/10)
Pertemuan ini membahas pengembangan Wisata Alam Terbatas di Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling (BRBB) melalui pembangunan Jalur Interpretasi dan Penguatan Fungsi Masyarakat Adat.
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Lt.3 Kantor Bupati Kampar ini dihadiri oleh Kepala BBKSDA Riau, Supartono; Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Yuricho Efril; Kabag SDA Kampar, Safaruddin; perwakilan OPD Kabupaten Kampar, Camat, Kepala Desa, dan unsur terkait pengelolaan BRBB.
Dalam paparannya, Sekda Hambali menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mengoptimalkan potensi wisata dalam batasan konservasi, sekaligus memperkuat fungsi masyarakat adat.
“Perlunya sinergi serta komunikasi yang intens lintas sektor untuk pengembangan wisata yang tetap menjaga konservasi BRBB ini. pengembangan Wisata Alam Terbatas di BRBB sebagai bagian dari upaya konservasi, pemberdayaan masyarakat adat, serta peningkatan kapasitas dan manfaat ekonomi bagi komunitas setempat melalui jalur interpretasi” tegas Hambali.
Sementara itu Kepala BBKSDA Riau memberikan dukungan penuh dalam melanjutkan Pengembangan Wisata Alam Terbatas di BRBB sebagai upaya penguatan fungsi kawasan suaka margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling.
“Program utama kita fokus pada pembangunan Jalur Interpretasi untuk meningkatkan pemahaman publik dan penguatan fungsi Masyarakat Adat dalam pengelolaan kawasan, BBKSDA berkomitmen menjalin kerja sama lintas dinas dan pemangku kepentingan, termasuk OPD terkait, Camat, Kepala Desa, serta komunitas setempat untuk kelestarian satwa dan ekosistem BRBB, sambil memastikan manfaat wisata yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar”. Ucap Supartono.
Rapat berjalan dengan tertib dan lancar, dengan masukkan para peserta rapat serta komitmen dari lintas sektor untuk memperkuat fungsi kawasan suaka margasatwa sambil melibatkan masyarakat adat secara berkelanjutan. Melalui sinergi antara pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat, BRBB bisa tumbuh menjadi contoh kerjasama yang berkelanjutan.


























