BANGKINANGKOTA – Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar fokus terhadap kawin suntik guna meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak lokal, yang pada akhirnya berkontribusi pada swasembada daging dan ketahanan pangan nasional.
Adapun Disbunnakkeswan Kampar menargetkan 6.000 IB tahun ini, hal tersebut disampaikan Kadisbunnakkeswan Kampar, Marahalim, S.Pt melalui Kepala Bidang Peternakan, Muhammad Ali, S.Pt, selasa (11/11/2025).
“Saat ini kami fokus melakukan IB, kawin suntik dengan target 6.000 IB pertahun. Dalam 6.000 tersebut, angka kelahiran hewan menjadi meningkat,” kata Ali.
Ali menjelaskan bahwa peternak teknologi IB sangat bermanfaat baik dari segi ekonomis maupun menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan.
“Sehingga dapat mengatur jarak kelahiran antar ternak dengan baik, mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding). Kemudian dapat di simpan dalam jangka waktu yang lama, dengan memanfaatkan teknologi dan alat yang tepat. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati,” jelasnya.
Lebih lanjut, IB menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar dan menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Dalam suntik IB yang dilakukan inseminator tersebut, Ali menyebut angka kelahiran hewan diangka 3.800 dari hasil IB.
“Dengan angka IB ini mampu meningkatkan hasil produktivitas hewan ternak. Dengan hasil satu tahun, satu anak dengan IB,” ungkapnya.
“Seluruh yang punya ternak kita berikan IB,”tutupnya.


























