Bangkinang Kota — Bupati Kampar, Ahmad Yuzar, S.Sos.MT, memimpin rapat pembahasan tindak lanjut hasil identifikasi awal rencana penataan kawasan Candi Muara Takus, yang digelar di Ruang Rapat Lantai II Kantor Bupati Kampar, Selasa (7/10).
Dalam kegiatan tersebut, Bupati Kampar didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar, Hambali, serta dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kampar, dan PT PLN (Persero).
Rapat ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari hasil identifikasi awal yang telah dilakukan terhadap rencana penataan kawasan Candi Muara Takus, dengan tujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam pengembangan dan penataan kawasan cagar budaya tersebut secara menyeluruh.
Dalam arahannya, Bupati Kampar Ahmad Yuzar menegaskan pentingnya sinergi antara seluruh pihak terkait agar proses penataan kawasan Candi Muara Takus berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kawasan Candi Muara Takus merupakan salah satu aset bersejarah dan kebanggaan masyarakat Kampar. Penataannya harus dilakukan dengan perencanaan yang matang agar tetap menjaga nilai sejarah dan budaya, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Ahmad Yuzar.
Sementara itu, Sekda Kampar Hambali menyampaikan bahwa hasil identifikasi awal yang telah dilakukan akan menjadi dasar dalam penyusunan rencana penataan lebih lanjut, termasuk terkait batas lahan, infrastruktur pendukung, serta pengembangan fasilitas umum di sekitar kawasan.
“Kita ingin memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan dan terkoordinasi dengan baik, sehingga tidak menimbulkan tumpang tindih kewenangan maupun permasalahan di lapangan,” jelas Hambali.
Rapat juga membahas dukungan teknis dari BPN Kampar terkait status dan tata batas lahan, serta dari PLN dalam hal penyediaan jaringan listrik untuk mendukung fasilitas di kawasan tersebut.
Melalui pertemuan ini, Pemerintah Kabupaten Kampar berharap penataan kawasan Candi Muara Takus dapat segera direalisasikan secara bertahap, dengan melibatkan seluruh stakeholder demi terwujudnya kawasan wisata sejarah yang tertata, lestari, dan berdaya guna bagi kemajuan daerah.