BangkinangKota – Panitia Pelaksana Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Sepak Takraw Piala Bupati Kampar Tahun 2025 memulai langkah serius menuju gelaran kompetisi dengan mengadakan rapat perdana di Aula KONI Kampar, Kamis (27/11/2025).
Pertemuan ini bukan sekadar menyusun agenda teknis, tetapi menjadi ruang untuk merumuskan bagaimana kejuaraan tiga hari pada 12–14 Desember 2025 itu bisa membawa dampak yang lebih luas bagi Kabupaten Kampar.
Di balik persiapan kegiatan olahraga ini, tersimpan ambisi besar, memperkuat ekosistem atletik, meningkatkan keterlibatan masyarakat, serta menggerakkan ekonomi UMKM yang menjadi denyut nadi kota Bangkinang.
Technical Delegate Kejurkab Sepak Takraw 2025, Taufik SH, menegaskan bahwa Kejurkab tahun ini harus mencerminkan standar tinggi sebagaimana yang diterapkan pada ajang tingkat provinsi. Menurutnya, meskipun kompetisi berlangsung di level kabupaten, kualitas pelaksanaannya tidak boleh berbeda jauh dari Porprov.
“Yang mengadakan Kejurkab merupakan cabang olahraga unggulan KONI Kampar. Seluruh cabor yang tampil harus memenuhi standar Porprov. Meski skalanya kabupaten, penyelenggaraan harus tetap berstandar provinsi,” ujar Taufik yang juga menjabat Sekretaris Umum KONI Kampar.
Ia mencontohkan beberapa aspek penting yang harus diperhatikan, mulai dari pemilihan wasit yang berlisensi, teknis pelaksanaan, hingga atmosfer pertandingan yang dapat dinikmati masyarakat.
Menurutnya, kejuaraan ini bukan hanya arena kompetisi, tetapi juga momentum untuk menghadirkan hiburan olahraga yang layak bagi warga Bangkinang.
Selain itu, Kejurkab juga menjadi bagian dari proses seleksi atlet. Para pemain terbaik yang tampil konsisten akan diproyeksikan menjadi wakil Kabupaten Kampar pada ajang Porprov mendatang.
Taufik menekankan bahwa struktur panitia Kejurkab tahun ini dibangun dengan pendekatan kolaboratif, menggabungkan unsur pengurus KONI dan pengurus cabang olahraga. Kolaborasi ini dianggap penting untuk memastikan setiap aspek teknis dan manajerial berjalan sesuai standar.
“Bagi kawan-kawan panitia, ini adalah kebahagiaan sekaligus tanggung jawab. Semangat Kejurkab adalah semangat kebersamaan. Medali, piagam, piala, semuanya disiapkan dengan standar yang baik,” katanya.
Dengan waktu pelaksanaan yang semakin dekat, ia mendorong seluruh panitia untuk bekerja maksimal. Tujuannya, agar Kejurkab Sepak Takraw 2025 berlangsung lancar, tertib, dan memberikan pengalaman terbaik bagi atlet maupun masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana, Fitra Fadhali SE MM, menyampaikan target yang cukup ambisius yaitu menghadirkan seluruh 21 kecamatan sebagai peserta. Walaupun sejauh ini baru 17 kecamatan yang memastikan diri, panitia optimistis seluruhnya dapat ambil bagian.
Bagi Fitra, keterlibatan seluruh kecamatan bukan hanya soal kuantitas. Tetapi bagaimana Kejurkab dapat menjadi tolak ukur pembinaan sepak takraw di tingkat paling dasar.
Dengan persebaran atlet yang merata, Kampar diyakini mampu melahirkan talenta yang bisa tampil di ajang provinsi, bahkan nasional.
“Kejurkab ini bukan sekadar pertandingan. Ini alat evaluasi bagi PSTI untuk melihat perkembangan atlet kecamatan. Dari sinilah kita membangun prestasi,” ujar Fitra yang juga menjabat Sekretaris Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia Kabupaten Kampar ini.
Satu hal yang menjadi pembahasan penting adalah prosesi pembukaan. Panpel merancang defile besar yang melibatkan seluruh kontingen, dimulai dari Lapangan Pelajar Bangkinang Kota menuju venue utama di Lapangan Tenis Jalan Ahmad Yani.
Pawai ini akan diiringi Marching Band SD Muhammadiyah Bangkinang, menciptakan suasana meriah sekaligus menghadirkan kebanggaan bagi tiap kecamatan.
“Nantinya pawai Kejurkab Sepak Takraw ini akan dibuka dan dilepas Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati Kampar Misharti,” pungkas Fitra.
Defile bukan sekadar seremoni. Ia menjadi simbol kedisiplinan, kebersamaan, dan identitas olahraga Kampar. Model pembukaan seperti ini lazim dalam kejuaraan tingkat provinsi atau nasional, tetapi jarang dilakukan di tingkat kabupaten. Inilah nilai tambah yang ingin dihadirkan panitia di penghujung tahun 2025 di Kampar.
Keputusan menggunakan Lapangan Tenis Ahmad Yani sebagai venue utama tidak terjadi secara kebetulan. Fitra menegaskan bahwa pemilihan tempat dilakukan dengan mempertimbangkan dampak ekonomi dan kedekatan dengan masyarakat.
Lapangan tenis berada di pusat kota, dikelilingi pedagang kecil, pusat kuliner, dan area publik yang ramai. Dengan memilih event ke lokasi ini, panitia ingin memastikan kehadiran penonton berdampak langsung pada aktivitas UMKM.
“Olahraga itu bukan berdiri sendiri. Ada perputaran ekonomi yang ikut bergerak. Kejurkab ini adalah kesempatan bagi pelaku UMKM,” tambah Fitra.
Model pemanfaatan event olahraga sebagai pendorong ekonomi ini selaras dengan tren nasional dan Pemerintah Kabupaten Kampar banyak daerah kini menjadikan kompetisi olahraga sebagai pemantik keramaian dan peluang usaha, terutama jelang akhir tahun.
Dari sisi teknis, Koordinator Bidang Pertandingan, Rinaldo Fasarella SE, memastikan Kejurkab 2025 menggunakan sistem gugur sejak fase awal hingga final. Model ini menjadikan setiap pertandingan krusial, tanpa ruang bagi kesalahan.
Masuk babak delapan besar, format tetap dipertahankan untuk menjaga tensi kompetisi agar tetap tinggi hingga partai puncak.
Rinaldo menyebut bahwa sistem ini membantu panitia menyeleksi atlet terbaik secara objektif, karena hanya tim dengan konsistensi dan kesiapan mental yang dapat melaju.
Dengan waktu kurang dari satu bulan menuju pelaksanaan, rapat perdana ini menjadi fondasi penting untuk mematangkan agenda besar Kejurkab 2025. Panitia masih akan menggelar beberapa pertemuan lanjutan, termasuk teknikal meeting, pembahasan jadwal pertandingan, dan finalisasi peserta.
Jika seluruh rencana berjalan sesuai harapan, Kejurkab Sepak Takraw Piala Bupati Kampar 2025 akan menjadi salah satu gelaran olahraga paling hidup dan berdampak dalam kalender daerah.


























